-->

Ads (728x90)

Share Artikel ini | Redaksi News Sabtu, Maret 29, 2025 A+ A- Print Email

Tutup Safari Ramadan di Pulau Penyengat, Walikota Lis Darmansyah Paparkan Pengembangan Pulau Penyengat
Walikota Lis Darmansyah saat melaksanakan Safari Ramadan di halaman Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat, Sabtu (29/3) (Ist/Realitamedia.com)


By Baringin
TANJUNGPINANG, Realitamedia.com
– Pemko Tanjungpinang saat ini bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepri untuk mengembangkan Pulau Penyengat, khususnya di kawasan Balai Adat. Ini dilakukan agar Pulau Penyengat tetap mencerminkan nilai-nilai adat dan budaya Islam.

Hal tersebut disampaikan Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat melaksanakan Safari Ramadan di halaman Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat, Sabtu (29/3) sore.

“ Pulau Penyengat akan dikemas sebagai pusat budaya, pusat pemerintahan, dan pusat bahasa, dengan tetap menyesuaikan karakter serta kebiasaan masyarakat setempat,” tegasnya.

Selanjutnya Walikota Lis mengatakan sebagai upaya melestarikan budaya, Pemko Tanjungpinang berencana menyusun regulasi terkait aturan berpakaian bagi pengunjung. Nantinya, wisatawan tidak diperbolehkan mengenakan celana pendek, guna menjaga identitas Pulau Penyengat sebagai pusat budaya dan wisata religi.

Lis mengatakan pihaknya menginginkan Pulau Penyengat memiliki ciri khas yang membedakannya dari tempat lain. Selain itu, pengembangan kuliner khas juga akan menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya.

Pada kesempatan itu, Lis mengajak masyarakat menjadikan Ramadan sebagai momentum penyempurnaan ibadah sekaligus mendoakan kesejahteraan Kota Tanjungpinang.

"Harapan kita, negeri yang kita cintai ini semakin makmur, sejahtera, dan menjadi negeri yang terbaik," katanya.

Safari Ramadan di masjid ini merupakan yang terakhir dilaksanakan Tim Safari Ramadan Pemko Tanjungpinang pada Ramadan 1446 H.

Pada Safari Ramadan ini, Walikota Lis menyerahkan bantuan perlengkapan masjid, tausiyah agama. Setelah itu, berbuka puasa bersama dengan warga setempat.

Sementara itu, Ustaz Hariyun Sagita dalam tausiyahnya mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga amalan Ramadan setelah bulan suci berakhir.

“Jangan sampai ibadah yang kita jalankan selama sebulan penuh terputus begitu saja. Jadikan kebiasaan baik ini sebagai bagian dari keseharian kita," pesannya.

Turut hadir dalam acara ini unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah, camat, lurah, serta tokoh masyarakat setempat. (Bar)

Editor : Patar


Posting Komentar