-->

Ads (728x90)

Presiden Jokowi bersyukur karena tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit (RS) Pulau Jawa mengalami penurunan. (Foto: Biro Setpres)




JAKARTA, Realitamedia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit (RS) Pulau Jawa mengalami penurunan. Penurunan itu terjadi setelah pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam beberapa waktu belakangan ini

Tidak hanya di Pulau Jawa, tingkat BOR secara nasional juga mengalami angka penurunan yang signifikan. Keterisian tempat tidur di sejumlah RS Pulau Jawa ataupun dalam skala nasional itu mengalami penurunan setelah pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam beberapa waktu belakangan.

"Alhamdulillah BOR di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4 persen. Di Jawa Barat 32 persen, di Jawa Tengah 38,3 persen, di Jawa Timur 52,3 persen, di Banten 33,4 persen, di Daerah Istimewa Yogyakarta 54,7 persen," kata Jokowi melalui akun YouTube Sekretariat Kabinet RI, Minggu (15/8/2021). "Juga BOR di Wisma Atlet yang juga sudah turun di angka 19,64 persen. Secara nasional, BOR nasional kita berada di angka 48,14 persen," imbuhnya.

Seiring dengan hal tersebut, Jokowi juga meminta agar vaksinasi Covid-19 harian terus dipercepat. Menurut Presiden, saat ini vaksinasi harian secara nasional telah mencapai 1,6 juta suntikan dalam satu hari pada puncaknya.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta untuk dilakukan isolasi terpusat yang memegang peranan penting dalam mengendalikan penyebaran Covid-19. Demikian juga dengan pengetesan dan penelusuran kasus konfirmasi positif Covid-19 yang diminta untuk terus ditingkatkan. Menurut dia, testing harus diperbanyak untuk mengetahui masyarakat yang terpapar Covid-19. Tujuannya untuk bisa menangani dan tidak menularkan virus corona kepada orang lain.

"Seminggu terakhir, saya melihat angka testing kita berkisar di antara 130 ribu sampai 140 ribu dan untuk indikator tracing kita di antara 5 sampai 7. Meskipun ini masih berada di kategori sedang, tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan," katanya.

(Inews.id)


Posting Komentar