-->

Ads (728x90)

 


NEW DELHI, Realitamedia.com –  Pada periode 2017-2019 atau sebelum pandemi Covid-19, sesuai hasil studi mengungkap lebih dari 24.000 remaja usia 14 sampai 18 tahun di India bunuh diri. Hal yang mengejutkan, sebanyak 4.000 kasus lebih dipicu karena kegagalan dalam ujian sekolah. 

Dikutip dari India Times, Minggu (1/8/2021) sesuai data dari badan pemerintah Biro Catatan Kejahatan Nasional (NCRB), menjelaskan betapa mengerikannya kasus bunuh diri di kalangan remaja yang perlu segera ditangani. 

Sesuai data tersebut dari total 24.568 remaja 14-18 tahun yang bunuh diri, sebanyak 13.325 di antaranya atau setengah lebih merupakan perempuan. Jika diperinci berdasarkan tahun, kasus bunuh diri pada 2017 sebanyak 8.029 anak, lalu pada 2018 naik menjadi 8.162, dan meningkat lagi menjadi 8.377 pada 2019. 

Madhya Pradesh yang merupakan negara bagian dengan menyumbang kasus tertinggi, yakni 3.115 orang, diikuti Benggala Barat 2.802 orang, Maharashtra 2.527 orang, dan Tamil Nadu 2.035 orang. 

Kegagalan dalam ujian disebutkan sebagai pemicu bunuh diri pada 4.046 remaja. Sekitar 3.315 remaja bunuh diri karena hubungan asmara, dan 2.567 terkit dengan penyakit. Lalu 639 kasus terkait pernikahan dini. 

Sedangkan penyabab lainnya adalah kematian orang yang disayangi, penyalahgunaan obat-obatan atau kecanduan alkohol, hamil di luar nikah, pengangguran, kemiskinan, dan masalah ideologis. 

Puja Marwaha, CEO CRY-Child Rights and You, lembaga perlindungan hak anak, menyebut kasus bunuh diri dipicu gangguan psiko-sosial, terutama selama masa stres. Mayoritas anak-anak dan remaja yang mencoba bunuh diri memiliki masalah atau tantangan kesehatan mental yang signifikan, biasanya depresi. 

(inews.id)


Posting Komentar