-->

Ads (728x90)

Share Artikel ini | Redaksi News Rabu, November 06, 2024 A+ A- Print Email

Sekda Jefridin Buka Konsultasi Publik II RDTR Kota Batam
Sekda Jefridin menyampaikan sambutannya saat membuka Konsultasi Publik II RDTR Kota Batam di Harris Hotel Batam Centre, Rabu (06/11/2024) (Ist/Parulian)

By Parulian
BATAM, Realitamedia.com
-  Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sangat penting bagi pembangunan Batam, terlebih dengan tantangan cuaca dan curah hujan tinggi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, M.Pd saat membuka Konsultasi Publik II terkait Penyusunan Revisi Peraturan Wali Kota (Perwako) Batam Nomor 60 Tahun 2021 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk tujuh wilayah perencanaan, yakni Nongsa, Batam Kota, Bengkong, Batu Ampar, Lubuk Baja, Sekupang, dan Batu Aji Tahun 2021-2041.

Konsultasi publik tersebut digelar di Harris Hotel Batam Centre, pada Rabu (06/11/2024). Yang memimpin rapat Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Azril Apriansyah, dan dihadiri oleh Wakil Ketua III DPRD Kota Batam Hendra Asman, perwakilan BP Batam, serta perwakilan Danlantamal IV.

“ Konsultasi public ini, untuk mendengar aspirasi bersama demi mewujudkan Batam yang maju dan sejahtera,” kata Jefridin.

Jefridin menyampaikan pentingnya perencanaan tata ruang yang valid dan berkualitas guna menciptakan wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan, 

"Penataan ruang haruslah bijaksana, memastikan kualitas lingkungan tetap terjaga dan mendorong keharmonisan antara lingkungan alam dan buatan. Jika perencanaan ini tidak dipersiapkan dengan matang, akan membuka peluang terjadinya penyimpangan fungsi ruang yang dapat menghambat tercapainya tertib ruang," ujar Jefridin.

Jefridin menjelaskan bahwa penyusunan revisi RDTR ini telah melalui beberapa tahapan penting, termasuk enam kali forum group discussion (FGD) dan satu kali konsultasi publik sebelumnya pada 9 Oktober 2024 di tempat yang sama. Proses ini telah mengakomodasi masukan serta koreksi dari berbagai pihak. 

"Bagi peserta yang merasa masukan pada Konsultasi Publik I belum terakomodasi sepenuhnya, dapat menyampaikannya kembali dalam sesi ini," tambahnya.

Ia juga menyinggung pentingnya kepatuhan para pengembang serta masalah pengelolaan sampah bangunan yang berkontribusi pada penyempitan drainase dan resiko banjir. 

"RDTR sangat penting bagi pembangunan Batam, terlebih dengan tantangan cuaca dan curah hujan tinggi. Konsultasi publik ini menjadi wadah untuk mendengar aspirasi bersama demi mewujudkan Batam yang maju dan sejahtera," katanya.

Sebagai bentuk transparansi, panitia telah menyediakan peta rencana pola ruang, struktur ruang, serta rencana peraturan zonasi yang dapat dilihat oleh peserta.

Jefridin mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dalam menjaga dan membangun Batam. 

"Kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaga Batam,” tutupnya.(ian)

Editor : Patar

Posting Komentar