-->

Ads (728x90)

Ribut BPNT di Pringsewu Diduga Hanya Menjatuhkan Suplayer
Beras BPNT Merk Putri Angri Yang Diterima KPM, Minggu (19/12/2021) (Fhoto : Davit Segara)


PRINGSEWU, Realitamedia.com - Ketua Kube E Warung Sejahtera Pekon Wonosari dan Pekon Wonodadi Kecamatan Gadingrejo, Sri Lestari mengatakan ada kejanggalan di video yang viral di Media Sosial (Medsos) yang menyebut beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Gadingrejo kwalitasnya tidak bagus.

Ia menjelaskan hanya di Pekon Wonosari saja yang timbul problem dan menyebut beras bantuan tersebut tidak bagus kwalitasnya dan buah yang dibagikan ada yang busuk. 

“ Beras yang dinyatakan tidak bagus di video yang viral di Medsos itu, kami lihat posisi beras tidak dalam karung kemasan akan tetapi beras sudah berada dalam kantong plastic, kami melihat ada kejanggalan,” kata Sri Lestari saat ditemu sejumlah awak media, Minggu (19/12/2021).

Kejanggalan itu mereka temukan setelah pihaknya bersama Ketua RT setempat dan Suplayer dari CV Raden Mas Chandikia turun melakukan investigasi dan menemui Keluarga Penerima Mamfaat (KPM) yang juga selaku narasumber dalam video itu.

Dikatakannya KPM yang menerima beras tersebut merupakan warga Pekon Wonosari dan yang komplain hanya dirinya seorang saja dan saat berasnya mau ditukar oleh Suplayer  pihak KPM tersebut menolak karena berasnya setelah dimasak kualitasnya bagus dan rasanya enak.

“ Bahkan KPM itu mengakui beras tersebut lebih bagus dari beras-beras sebelumnya, hanya ada beras yang patah-patah,” kata Sri Lestari.

Setelah diselidiki lebih dalam, katanya, ternyata KPM tersebut merupakan saudara kandung dari salah satu suplayer BPNT di wilayah Kabupaten Pesawaran. 

“ Dari keterangan warga setempat rumah KPM tersebut selama ini menjadi tempat penampungan beras oleh saudaranya yang juga suplayer di wilayah Kabupaten Pesawaran,” katanya. 

Ia juga membantah apa yang disampaikan narasumber dalam video itu yang menyebutkan ada ribuan jumlah KPM di Pekon Wonosari dan Pekon Wonodadi.

“ KPM keseluruhan yang melakukan pembelian di Kube E warung Sejahtera Pekon Wonosari dan Pekon Wonodadi sekitar 650 KPM,  dengan rician 400 KPM Pekon Wonodadi dan 250 KPM untuk Pekon Wonosari sendiri,” katanya.

Terkait buah yang busuk yang juga dijelaskan narasumber dalam video itu, Sri Lestari mengatakan buah yang busuk itu hanya satu biji saja dan KPM yang lain tidak ada yang complain.

“ Adanya buah busuk dari E-warung itu memang kesalahan kami, karena buah itu datang masih dalam dus besar karena sesuai permintaan kami dan E-warung yang membagikannya kepada KPM, namun karena saat itu KPM pada berdatangan sehingga terjadilah keselipan satu biji buah yang busuk ikut masuk ke dalam paket, padahal kami sudah menyortirnya agar buah busuk tidak masuk ke dalam paket. Itu murni keselipan kami E- warung dan bukan ada unsur kesengajaan," terangnya. 

Ditempat terpisah, perwakilan dari Suplayer CV.Raden Mas Candhikia,  Novriyanto, menjelaskan pihaknya selaku suplayer siap bertanggung jawab jika kualitas beras yang mereka bagikan tidak sesuai dengan kesepakatan kualitas barang.

Ia menyebut beras sebelum dikirm pihak E-warung dan suplayer sudah meminta sample terlebih dahulu sebagai contoh beras premium yang akan dibagikan kepada KPM.

“ Kami selaku suplayer meminta beras yang didatangkan harus sama kualitasnya dengan sample awal, jika terjadi beras tidak sesuai kualitas dengan sample awal maka suplayer dengan kesepakatan akan meminta pemasok atau pabrik siap mengganti semua beras yang bermasalah tersebut,” katanya.

Terkait persoalan telur, ia menyebut pengiriman telur bulan ini memang beda dengan bulan kemarin, selain dari jumlah timbangan juga beda harga, karena telor yang dikirim bulan ini memang hanya berat 0,7 kg saja, maka jumlahnya sekitar 10 butir saja, sementara bulan lalu mencapai 15 butir karena lebih dari 1 kg.

Sementara untuk bulan kemarin, telor harga posko Rp.19 ribu,-  perkilo dan bulan ini harga telor sesuai harga posko Rp 24 ribu,-  perkilo.

“ Menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2021, hargta telur sudah naik sampai 4 kali. Harga eceran telur saat ini Rp 26 ribu,- perkilogram dan suplayer distribusikan telur dengan harga Rp.25 ribu,-  perkilogram. Harga itu masih dibawah harga eceran di pasaran,” katanya.

Untuk kacang hijau, katanya, memang pihaknya mendistribusikannya sebanyak 1/4/ kilogram dan buah Pir hanya 0,7 kilogram untuk setiap KPM.

“ Semua harga mengacu sesuai standar harga yang sesuai dengan harga standar Koperindag Kabupaten Pringsewu,” katanya.

Hingga berita ini diupload belum diperoleh keterangan dari KPM selaku narasumber dalam video yang sempat viral di Medsos. Wartawan kami sedang berupaya untuk meperoleh keterangan terkait masalah ini.  (TIM)

 

Posting Komentar