-->

Ads (728x90)

Walikota Tanjungpinang, Rahma saat memberikan keterangan terkait viralnya vidio pickup milik Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang yang membawa paketan beras bergambar wajah Walikota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina. Foto :Istimewa 

TANJUNGPINANG, Realitamedia Com -
Walikota Tanjungpinang, Rahma akhirnya buka suara terkait viralnya vidio pickup milik Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang yang membawa paketan beras bergambar wajah Walikota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina. 

Saat melakukan klarifikasi, Rahma tampak santai dan tidak menanggapi serius persoalan tersebut. 

Menurut Rahma tidak ada salahnya jika kendaraan dinas milik Pemko mengangkut beras bergambar Walikota Batam dan Wagub itu. 

Alasannya karena ia menganggap hal itu sebagai fasilitas yang diberikan kepada siapa saja yang ingin membantu masyarakat Kota Tanjungpinang. 

"Saya rasa itu tidak ada yang salah, karena yang namanya orang mau membantu tentu kami sebagai Pemerintah memfasilitasinya dengan membantu mendistribusikan," ujar Rahma di Mapolres Tanjungpinang, Selasa (17/05). 

"Karena yang dibantu ini juga masyarakat kurang mampu kami tentunya Kami selalu memberikan fasilitas bantuan begitu juga bagi pengusaha-pengusaha selama ini," jelas Rahma. 

Sebelumya diberitakan, sebuah vidio yang memperlihatkan kendaraan dinas milik Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang tengah mengangkut paketan beras viral di Media Sosial (Medsos). 

Vidio berdurasi sembilan detik itu viral lantaran kendaraan plat merah Bernomor Polisi (Nompol) BP 8130 T yang diketahui milik Pemko Tanjungpinang itu mengangkut paketan beras bergambar wajah Walikota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina. 

Sontak vidio singkat itupun mengundang tanya dan kritikan banyak pihak. Meskipun belum jelas dimana lokasi kendaraan yang ada didalam vidio tersebut. 

Salah satunya datang dari Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Generasi Muda Peduli Tanah Air (GEMPITA) Provinsi Kepri, Yusdianto. 

Menurut kacamatanya, perbuatan tersebut tidak etis dilakukan, mengingat kendaraan yang dipakai merupakan kendaraan dinas milik Pemko Tanjungpinang. 

"Ya menurut saya tidak ethis la, karena fasilitas negara di buat untuk kepentingan politik," ujarnya.

Posting Komentar