-->

Ads (728x90)

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Bumi Berazam Jaya, Devanan Syam didampingi Kepala SPBU, Hendri saat mengelar Konfrensi pers terkait keterlambatan pasokan bahan bakar di Kabupaten Karimun,  di Ocean Corner Hall A, Coastal Area, Selasa (18/1/2022) siang. 

Karimun, Realitamedia com
  - Pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah Kabupaten Karimun dari Tanjung Uban saat ini terlambat sehingga mengakibatkan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Poros kekurangan stok.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Bumi Berazam Jaya, Devanan Syam selaku Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Poros Karimun  menggelar konferensi pers terkait keterlambatan pasokan bahan bakar di Kabupaten Karimun,  di Ocean Corner Hall A, Coastal Area, Selasa (18/1/2022) siang. 

Ia mengatakan keterlambatan pasokan itu disebabkan faktor cuaca yang kurang bersahabat sehingga kapal pengangkut minyak dari Tanjung Uban mengalami keterlambatan dalam pengisian bahan bakar minyak di SPBU di Kabupaten Karimun. 

Akibat keterlambatan pengiriman pasokan BBM itu, stasiun SPBU selama enam hari ini tidak melayani pengisian bahan bakar minyak,ucapnya. 

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Bumi Berazam Jaya, Devanan Syam saat memberikan keterangan pers kepada awak media. 

Devanan menjelaskan, Hal-hal inilah yang perlu saya sampaikan kepada kawan kawan media semua, agar mengedukasikan ke masyarakat agar supaya tidak terjadi simpang siur masalah keterlambatan minyak" ungkap Devanan. 

Menurutnya, isu yang berkembang mulai tidak terkendali baik di masyarakat juga dan selalu isunya itu-itu juga keterlambatan minyak dan lainya, katanya. 

Didampingi Kepala SPBU Hendri, Dirut Permuda Bumi Berazam Devanan Syam, menjelaskan bahwa kendala teknis dan alam menjadi faktor tersendiri yang tidak bisa di hindari.

“Kapal yang biasanya membawa BBM mengalami kerusakan, untuk itu kami sudah mencari pengganti kapal. Dan Insya Allah malam ini kapal akan tiba di Karimun. Besok pagi kita akan lakukan pembongkaran BBM. 


Dia belum bisa memastikan sampai kapan cuaca di laut membaik namun dia menegaskan untuk kondisi cuaca saat ini  di laut sangat extrim.  

"Jadi, kita tidak bisa memaksakan kapal bisa secepatnya tiba di Karimun,” terang Devana Syam. 

Lebih lanjut Devana Syam juga menjelaskan adanya antrian kapal di Tanjung Uban dalam pemindahan BBM di kapal juga menjadi penyebabnya.

“Antrian juga menjadi kendala kita saat ini, dimana prosedur pengisian BBM ke kapal sudah berbeda, sekarang kapal sudah harus berada di lokasi baru bisa mendapatkan antrean. Namun, kami meminta pihak Pertamina agar bisa dapat memprioritaskan kita terlebih dahulu. Dikarenakan kita ada kendala teknis sebelumnya, dan stok BBM kita juga sudah kosong,” ungkapnya.

Ia mengatakan untuk kebutuhan BBM di Karimun saat ini mencapai 25 s/d 30 KL per/harinya, jika kondisi tidak stabil bisa di kisaran 30 s/d 35 KL per/harinya.

Namun , karena  kondisi saat ini belum stabil dengan adanya pertukaran jenis BBM dari Premium ke Pertalite, serta dikarenakan kebutuhan masyarakat harus kita penuhi, maka kami mencari solusi yang terbaik, katanya. 

"Jadi, intinya kalo ada keterlambatan pengisian bahan bakar minyak ke Kabupaten Karimun itu, kami yang dirugikan, pungkasnya. (Jam) 

Posting Komentar